TARI-TARIAN RITUAL UNTUK PERNYATAAN SYUKUR KEPADA DEWA-DEWA (SULAWESI SELATAN)


1. Ma’dandan. Tarian dapat dikatakan tarian massal yang dilakukan hanya oleh kaum wanita. Ma’dandan dilakukan dlam rangka pesta La’pa’ (panen), atau pada pesta menaiki tongkonan (rumah adat Toraja) yang baru dibangun.
2. Manimbong. Tarian ini juga adalah tarian massal yang dilakukan hanya oleh kaum pria. Dilakukan dalam rangka pesta merok, yaitu semacam pesta penyelesaian suatu pekerjaan, atau perdamaian kembali antara keluarga yang pernah berselisih, atau penyelesaian suatu pekerjaan berkebun, perbaikan tongkonan dan sebagainya yang semuanya bersifat rehabilitasi.
3. Maro, tari ini dilakukan dalam rangka penyembuhan atau pengobatan bagi seseorang yang sakit. Para penari yang terdiri atas orang-orang tua yang mengetahui seluk-beluk tari untuk mengusir roh jahat yang dianggap menjadi penyebab penyakit itu, adalah orang berpengalaman dan dianggap dukun-dukun sakti.
4. Ma’bugi, adalah semacam tarian ritual, dilakukan oleh penari-penari baik perempuan maupun laki-laki. Tarian ini dilakukan dalam rangka pesta mensyukuri hasil panenan yang dialami tahun panenan yang berlalu. Sesudah tari ma’bugi dilakukan secara massal, maka biasanya pesta itu ditutup dengan melakukan tari maro.