RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan
Pendidikan : SMP Negeri 20 Makassar
Kelas : VII
Semester : Ganjil
Mata Pelajaran : Seni Budaya (SeniTari)
Topik/Tema : 2.6. Melakukan gerak tari
dengan menggunkan
level
dan pola lantai
Pertemuan : 1, DAN 2
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (2 pertemuan)
A.
KOMPETENSI INTI
KI 1 :
Menerima, menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, rasa ingin tahu, percaya diri, dan
motivasi internal, toleransi, pola hidup sehat, ramah lingkungan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak
mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan
menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan
membuat) dan abstrak (menulis,membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lainnya yang sama dalam
sudut pandang/teori
B.
KOMPETENSI DASAR
2.1.
Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni tari sebagai bentuk rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan
2.2. Menunjukkan
sikap menghargai, jujur, disiplin, melalui aktivitas berkesenian
2.3. bertanggung
jawab, peduli, dan santun terhadap karya
seni tari dan
pembuatnya
2.4. Menunjukkan sikap percaya diri, motivasi
internal, kepedulian terhadap lingkungan dalam berkarya seni
2.5. Memahami gerak tari sesuai dengan level dan
pola lantai
2.6. Melakukan gerak tari dengan menggunkan
level dan pola lantai
C.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1.
Menunjukkan sikap percaya diri, peduli dan bertanggung jawab
2.
Menunjukkan level tinggi, level sedang dan level rendah
3.
Melakukan gerak tari berdasarkan level tinggi, level sedang, dan level
rendah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari pokok bahasan ini perserta didik diharapkan mampu :
1. Mendeskripsikan berbagai level
pada gerak tari
2. Mengidentifikasikan gerak tari
berdasarkan level tinggi, level sedang dan level rendah
3. Melakukan eksplorasi gerak
tari berdasarkan level tinggi, level sedang dan level rendah.
4. Melakukan asosiasi gerak
tari berdasarkan level tinggi, level
sedang dan level rendah dengan sikap dan kehidupan sosial budaya di masyarakat,
dan
5. Mengomunikasikan gerak tari
berdasarkan level tinggi, level sedang, dan level rendah secara sederhana
dengan bahasa lisan maupun tertulis.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN
1
1.
Kegiatan Awal
Kegiatan awal pembelajaran, peserta didik bersama dengan guru dapat
melakukan aktivitas berikut:
a. Mengamati
melalui media dan sumber belajar baik berupa visual, maupun audio-visual
tentang berbagai level pada gerak tari
.
b. Menanyakan
melalui tanya jawab tentang gerak tari berdasarkan level
2. Kegiatan inti
Kegiatan inti pembelajaran, peserta didik bersama
dengan guru dapat melakukan aktivitas berikut ini :
a. Mengeksplorasi gerak tari
berdasarkan level
b. Mengasosiasi gerak tari
berdasarkan level rendah, sedang, tinggi dalam bentuk penampilan tari.
3.
Kegiatan penutup
Guru
dapat melakukan evaluasi dan refleksi pada setiap pertemuan. Kegiatan evaluasi
dan refleksi menekankan pada tiga aspek yaitu pengetahuan yang telah diperoleh,
menghubungkan sikap dengan materi pembelajaran, dan kemampuan psikomotorik atau
keahlian dalam praktek menari.
PERTEMUAN 2
(PRAKTEK)
E.
MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian Level
Peserta
didik telah melakukan tanya jawab dengan teman tentang gerak tari berdasar level. Materi gerak tari mungkin ada
yangberasal dari tari yang berkembang di daerahmu atau tempatlain. Pada proses
pengamatan Gambar 10.1 yang bersumber
pada tari balet dengan penari
melayang. Di Indonesia ada jugatradisi yang dilakukan dengan level tinggi yaitu
melayang, yaitudi daerah Nias dengan melompati batu. Tradisi ini telah
hidupratusan tahun silam dan masih dipelihara sampai saat ini.
Demikian juga dalam melakukan
gerak tari. Gambar 10.3
(Sumber: Dok. Kemdikbud) Gambar
10.3 Menunjukkan gerakan
dengan berbagai
macam level rendah,
sedang dan tinggi
menunjukkan gerak yang dilakukan dengan level rendah, sedang, dan tinggi. Gerak level rendah
dilakukan menyentuh lantai. Gerak level sedang dilakukan sejajar dengan tubuh, dan gerak level tinggi dilakukan sebatas
kemampuan penari melakukan gerak secara vertikal.
Level gerak yang dilakukan oleh
sekelompok penari dapat membentuk desain bawah dan atas. Desain ini dapat memberi kesan dinamis terhadap gerak yang
dilakukan. Gambar 10.3 menunjukkan level rendah, sedang dan tinggi yang membentuk desain kerucut. Penari yang berada
pada level tinggi membentuk garis sudut atas, level sedang membentuk garis sisi dan posisi terbaring membentuk garis sudut
bawah.
Level gerak dapat juga berfungsi untuk menunjukkan tokoh
dalam penampilan tari. Level yang sama juga ditunjukkan pada gambar 10.4. Level gerak menunjukkan level sedang
yang dilakukan oleh seorang penari dengan berdiri setengah badan. Seorang penari berdiri tegak dengan bertolak pinggang dan
seorang penari lainnya berbaring di atas pentas yang menunjukkan level rendah. (Sumber: Dok. Kemdikbud).
(Sumber: Dok. Kemdikbud)
Gambar 10.4 menunjukkan
gerak level tinggi, rendah dan sedang
Level yang sama juga ditunjukkan pada gambar 10.4. Level gerak menunjukkan
level sedang yang dilakukan oleh seorang penari dengan berdiri setengah badan.
Seorang penari berdiri tegak dengan bertolak pinggang dan seorang penari
lainnya berbaring di atas pentas yang menunjukkan level rendah.
Setiap gerak tari daerah memiliki
kesamaan yaitu pada level baik tinggi, sedang, maupun rendah. Tari secara
keseluruhan ada yang memiliki kesamaan atau kemiripan dengan daerah lain bahkan
dengan negara lain. Tari daerah Kalimantan memiliki kesamaan dengan Malaysia
terutama daerah Sabah. Jadi, budaya dapat melintas batas tidak hanya pada satu
wilayah provinsi tetapi dapat juga batas wilayah negara. Di Kalimantan dan Sabah
sama-sama memiliki seni budaya Dayak. Kemiripan seni budaya dapat juga dijumpai
pada masyarakat Bali dan Sasak di Nusa Tenggara Barat. Seni Tari sebagai salah
satu hasil budaya dapat menjadi media perekat antar suku, ras, agama, maupun golongan.
a. Level Tinggi
Level tinggi pada gerak tari sering dilakukan pada tradisi tari balet.
Penari balet sering melakukan gerakan pada level tinggi dengan melayang. Untuk
dapat melakukan gerak melayang diperlukan teknik gerak dengan baik dan benar.
Gambar 10.5 menunjukkan seorang penari melakukan gerakan melayang.
(Sumber: Ballet Booklet, 2009)
Gambar 10.5 Menunjukkan gerakan
melayang. Gerakan ini memberi kesan
desain atas tampak kuat dan dinamis
Level tinggi juga dapat dijumpai pada
tari tradisi di Indoensia. Pada Gambar 10.6 ditunjukkan tentang tarian perang
dari suku Dayak salah seorang dari penari melompat dan memberi kesan dinamis
dan kekuatan yang luar biasa. Tarian dengan tema perang di setiap suku memiliki
kemiripan level tinggi. Level tinggi berfungsi juga untuk menunjukkan antara
dua peran yang berbeda.
(Sumber: Tari perang, tarian Dayak
untuk memohon kekuatan dari nenek
moyang http://wikipedia.org) Gambar 10.6 Menunjukkan gerakan melayang. Gerakan ini
memberi kesan kuat dan dinamis
b. Level Sedang
Gerak pada level sedang hampir dimiliki oleh semua tari tradisional di
Indonesia. Level sedang ditunjukkan pada posisi penari berdiri secara lurus di atas
pentas. Gambar 10.7
menunjukkan posisi penari berdiri dengan menggunakan tongkat dan kaki
diangkat. Gerak yang dilakukan memiliki kesan maskulinitas karena gerak seperti
ini sering dilakukan oleh penari pria. Properti dengan menggunakan tongkat sering
dijumpai pada gerak tari Jawa, Sunda, Kalimantan, dan Papua, serta daerah lain.
Tongkat dapat berupa tombak atau sejenisnya. Tongkat atau tombak yang digunakan
biasanya menunjukkan bahwa tari tersebut bertema peperangan. Gerak level sedang
juga ditunjukkan pada gambar 10.8.
Semua penari melakukan gerak rampak dengan badan agak condong. Pose gerak
seperti ini memberi kesan kokoh dan kuat. Gerak ini juga memberi kesan
maskulinitas yaitu gerakan yang biasa
ditarikan untuk peran laki-laki.
Jadi level gerak yang dilakukan dapat
dibagi menjadi tiga yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Level pada gerak
berfungsi untuk membuat desain bawah dan atas sehingga gerak tari yang
dilakukan tampak dinamis. Level gerak juga berhubungan dengan ruang, waktu, dan
tenaga. Level dapat membentuk ruang. Untuk membentuk ruang membutuhkan waktu.
Untuk membentuk ruang dan waktu tentu membutuhkan tenaga untuk dapat melakukan
gerak sesuai dengan intensitasnya.
c. Level Rendah
Peserta didik tentu pernah melihat seorang anak berguling. Berguling dari
satu tempat ke tempat lain. Terus bergerak seolah tanpa lelah. Gerak berguling
yang dilakukan dalam tari disebut dengan level rendah. Ketinggian minimal
dicapai penari adalah pada saat rebah di lantai. Gambar 10.9
dan 10.10 menunjukkan penari melakukan gerakan pada level rendah dengan
melakukan gerakan berguling.
Jadi level gerak yang dilakukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu tinggi,
sedang, dan rendah. Level pada gerak berfungsi untuk membuat desain bawah dan
atas sehingga gerak tari yang dilakukan tampak dinamis. Level gerak juga
berhubungan dengan ruang, waktu, dan tenaga. Level dapat membentuk ruang. Untuk
membentuk ruang membutuhkan waktu. Untuk membentuk ruang dan waktu tentu
membutuhkan tenaga untuk dapat melakukan gerak sesuai dengan intensitasnya.
METODE PEMBELAJARAN
-
Tanya Jawab dan
-
Pemberian tugas
F.
EVALUASI PEMBELAJARAN
-
Tugas
-
Portofolio : lembar pengamatan, autentik
G.
SUMBER BELAJAR DAN MEDIA
PEMBELAJARAN
-
Buku Teks : Eko Purnomo, dkk,
Seni Budaya Kelas 7, Kemendikbud, 2013.
-
Buku teks yang sesuai dengan pokok bahasan
-
Video/VCD (jika ada)
-
Gambar Tari
MAKASSAR, JULI 2013
GURU MATA PELAJARAN
ANDI NIMA FADA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar